Berikut adalah beberapa tehnik pengolahan limbah B3 (Setiyono, 2002) antara lain :
1. Netralisasi (pengolahan secara kimia)
Proses netralisasi diperlukan apabila
kondisi limbah masih berada di luar baku mutu limbah (pH 6-8), sebab
limbah di luar kondisi tersebut dapat bersifat racun atau korosif.
Netralisasi dilakukan dengan mencampur limbah yang bersifat asam dengan
limbah yang bersifat basa. Pencampuran dilakukan dalam suatu bak
equalisasi atau tangki netralisasi.
Netralisasi dengan bahan kimia dilakukan
dengan menambahkan bahan yang bersifat asam kuat atau basa kuat. Air
limbah yang bersifat asam umumnya dinetralkan dengan larutan kapur
(Ca(OH)2), soda kostik (NaOH) atau natrium karbonat (Na2CO3). Air limbah yang bersifat basa dinetralkan dengan asam kuat seperti asam sulfat (H2SO4), HCI atau dengan memasukkan gas CO2 melalui bagian bawah tangki netralisasi.
2. Pengendapan
Apabila konsentrasi logam berat di dalam
air limbah cukup tinggi, maka logam dapat dipisahkan dari limbah dengan
jalan pengendapan menjadi bentuk hidroksidanya. Hal ini dilakukan
dengan larutan kapur (Ca(OH)2) atau soda kostik (NaOH) dengan
memperhatikan kondisi pH akhir dari larutan. Pengendapan optimal akan
terjadi pada kondisi pH dimana hidroksida logam tersebut mempunyai nilai
kelarutan minimum.
3. Koagulasi dan Flokasi (pengolahan secara kimia)
Digunakan untuk memisahkan padatan
tersuspensi dari cairan jika kecepatan pengendapan secara alami padatan
tersebut lambat atau tidak efisien. Koagulasi dilakukan dengan
menambahkan bahan kimia koagulan ke dalam air limbah. Koagulan yang
sering digunakan adalah tawas (Al2(SO4)3).18H20; FeC13; FeSO4.7H20; dan lain-lain.
4. Evaporasi (penyisihan komponen-komponen yang spesifik)
Evaporasi pada umumnya dilakukan untuk
menguapkan pelarut yang tercampur dalam limbah, sehingga pelarut
terpisah dan dapat diisolasi kembali. Evaporasi didasarkan pada sifat
pelarut yang memiliki titik didih yang berbeda dengan senyawa lainnya.
5. Insinerasi
Insinerator adalah alat untuk membakar
sampah padat, terutama untuk mengolah limbah B3 yang perlu syarat teknis
pengolahan dan hasil olahan yang sangat ketat. Pengolahan secara
insinerasi bertujuan untuk menghancurkan senyawa B3 yang terkandung di
dalamnya menjadi senyawa yang tidak mengandung B3. Ukuran, desain dan
spesifikasi insinerator yang digunakan disesuaikan dengan karakteristik
dan jumlah limbah yang akan diolah. Insinerator dilengkapi dengan alat
pencegah pencemar udara untuk memenuhi standar emisi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar